"HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHANNYA"

Pernah terpikirkah oleh anda seadainya Tuhan tidak ada(?) Pernah terlintaskah dalam benak  bahwa anda tidak membutuhkan Tuhan(?) Mungkin pertanyaan ini agak aneh, membingungkan, karena anda merasa tidak perlu menjawabnya. Justru mungkin sebaliknya anda akan berpikir, mengapa hal itu dipertanyakan. Sesuatu yang naif, tidak penting. Barangkali anda akan mengatakan mustahil Tuhan tidak ada, begitupun bagaimana mungkin kita tidak membutuhkan Tuhan, karena kita terlahir kedunia sebagai bukti penciptaanNya.

Anda benar ! Kemudian apa inti persoalan dari pertanyaan tersebut? Pengenalan (ma'rifat) dan pendekatan (taqorub) kepadaNya. Seseorang yang mengetahui sesuatu belum tentu ia mengenalnya, Adakalanya pengetahuannya itu hanya terbatas pada apa yang terekam dalam pikiran berupa ide/gagasan yang dipadukan dengan pengalaman empiris sebagai pembanding. Namun hal tersebut ternyata belum cukup untuk memenuhi ruang batin manusia.

Manusia - selain sebagai sosok mahluk jasadi dengan berbagai kelengkapannya berupa pancaindra dan organ tubuh  juga memiliki kapasitas mahluk ruhani yang dibekali akal, nafsu, qalb (kalbu), dan ruh.

Kemampuan memfungsikan piranti- piranti kemanusian tersebut sesuai dengan tuntunan dan kehendak Tuhan akan membentuk sosok manusia paripurna (Insan Kamil) dengan segala keutamaan dan kelebihannya. Dalam tataran tertentu dia mampu melampaui batas-batas kebiasaan yang dialami manusia pada umumnya, bahkan menembus ruang dan waktu melintasi masa. Itulah jiwa yg hidup. 'rasa'nya aktif di kedalaman nurani. Penglihatan batinnya melebihi ketajaman intuisi. Baginya yg tak kasat mata tampak menjadi nyata.

                    Keyakinannya tentang Tuhan tidak membutuhkan analisa maupun kajian,  keberadaanNya sangat mempengaruhi jiwanya sehingga ia dapat merasakan kekuasaan serta keagunganNya. Begitulah Dia berkehendak mendekatkan seorang hamba padaNya.